Ketika kita memikirkan tentang negara-negara pembuat jam tangan, biasanya kita secara otomatis akan memikirkan tentang Swiss atau Jepang. Tetapi pabrik pembuat movement mekanikal terbesar di dunia ternyata ada di Tianjin, China. Tianjin Seagull, perusahaan yang dibuka tahun 1955 adalah pembuat seperempat dari total movement mekanikal di dunia. Seagull tidak hanya membuat movement, tetapi mereka juga adalah pembuat jam tangan.
Pada tahun 2011 mereka mengeluarkan reissue dari jam tangan yang pertama kali dipakai untuk angkatan udara China, jam yang sangat ikonik yang sekarang disebut Seagull 1963 (aslinya sebenarnya pertama dibuat pada tahun 1961) untuk memperingati ulang tahun jam tangan ini yang ke 50.
Seagull 1963 benar-benar terlihat seperti jam kuno, mulai dari dialnya yang berwarna kekuningan seperti efek patina dan kacanya yang berbentuk domed terbuat dari bahan akrilik. Bahan akrilik kerap dipakai untuk jam tangan pilot pada masa jam tangan ini pertama dibuat karena bahan akrilik jika terkena benturan akan retak dan tidak pecah; pecahan kaca sangat bahaya untuk pilot yang sedang mengendalikan pesawat.
Pada dial terlihat bahwa arloji ini mempunyai fitur chronograph. Ada 2 sub-dial; yang kiri menunjukan detik dan yang kanan menunjukan menit untuk fitur chronograph. Kedua jarum pada setiap subdial berwarna biru, untuk membuatnya terlihat seakan-akan besi berubah warna karena dipanaskan. Di bagian utama dial ada 3 jarum; jarum jam dan menit berwarna biru, dan jarum detik untuk chronograph berwarna merah.
Angka pada dial hanya terdapat untuk posisi jam 2, 4, 6, 8, 10, dan 12. Penanda jam 1, 5, 7, dan 11 diganti dengan panah. Semua penanda jam ini diberi warna emas. Dibawah angka jam 12 ada logo bintang berwarna merah, dan dibawah logo ada tulisan “19 ZUAN” yang berarti 19 jewels (referensi untuk movement pada jam ini).
Case pada jam tangan ini berukuran 38mm, mempunyai lebar lug 18mm, dan jarak lug-to-lug 46mm; jarak yang cukup besar untuk jam berukuran 38mm. Karena jarak lug-to-lug cukup jauh, saat dipakai jam ini bisa terlihat sedikit lebih besar dari ukurannya. Pada bagian samping kanan case terdapat crown di posisi jam 3, dan 2 buah pushers pada posisi jam 2 dan 4; pusher atas untuk memulai dan memberhentikan chronograph, sementara yang bawah untuk reset chronograph.
Pada bagian belakang terdapat exhibition caseback dimana terlihat dengan jelas movement manual Seagull ST19. Di sekeliling jendela caseback terdapat tulisan Mandarin yang menceritakan tentang jam tangan ini.
Movement Seagull ST19 menggunakan 19 jewels (seperti yang tertera pada dial) yang memberikan frekuensi 21.600bph atau 3Hz dan menawarkan power reserve selama 38 jam. Sayangnya tidak terdapat fitur hacking pada movement ini.
Saya telah memiliki jam Seagull 1963 ini selama lebih dari 6 tahun dan memakainya secara rutin. Menurut saya terkadang movement jam ini dapat terdengar sangat jelas bahkan dalam siatuasi yang cukup ramai. Hal ini kemungkinan karena kaca yang terbuat dari akrilik yang tidak mempunyai peredaman sebaik kaca yang terbuat dari safir, dan mungkin juga karena memang movement ini mempunyai suara yang sedikit lebih keras.
Chronograph adalah fitur yang tidak jarang saya gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan jam ini memberikan chronograph yang cukup akurat dan angkanya mudah dibaca. Untuk saya kedua pusher pada Seagull 1963 ini sangat mudah untuk ditekan dan memberikan perasaan satisfying karena jarak travel pada pusher saat ditekan cukup jauh.
Saya merasa bahwa jam ini sangat mudah dipakai dengan NATO yang berbeda-beda warna tergantung tema pakaian pada hari itu, ataupun dipakai menggunakan tali kulit yang juga bisa saja berbeda-beda warna.
Dengan harganya yang berkisar antara 3.5 juta – 4.5 juta Rupiah, mungkin jam ini bukan yang paling terjangkau di pasaran, tetapi menurut saya jam ini sangat pantas untuk menjadi pilihan kamu yang mencari jam tangan mekanikal dengan chronograph yang unik dan mempunyai sejarah yang menarik.
